RSS

MENENTUKAN BASAL METABOLISME RATE (BMR)




Ø  Basal Metabolic Rate/BMR) adalah energi yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi fisiologis normal pada saat istirahat.

Ø  Kebutuhan energi pada keadaan normal untuk laki-laki dewasa berkisar antara 1.900–2.700 Kal/hari, sedangkan pada wanita antara 1.700–2.100 Kal/hari.

Ø  Faktor yang mempengaruhi BMR
  1. Makanan
Makanan kaya protein akan lebih meningkatkan BMR daripada makanan kaya lipid atau kaya karbohidrat. Hal ini mungkin terjadi karena deaminasi asam amino terjadi relatif cepat.
  1. Status hormon tiroid
Hormon tiroid meningkatkan konsumsi oksigen, sintesis protein, dan degradasi yang merupakan aktivitas termogenesis. Peningkatan BMR merupakan hal yang klasik pada hipertiroid, dan menurun pada penurunan kadar tiroid
  1. Aktivitas saraf simpatis.
Pemberian agonis simpatis b juga meningkatkan BMR. Sistem saraf simpatis secara langsung melalui nervus vagus ke hati mengaktivasi pembentukan glukosa dari glikogen. Sehingga aktivitas saraf simpatis meningkatkan BMR.
  1. Latihan
Latihan membutuhkan kalori ekstra dari makanan. Jika s/ makanan lebih banyak mengandung energi, maka berat badan akan meningkat. Jika penggunaan energi lebih banyak dari yg tersedia dlm makanan, maka tubuh akan memakai simpanan lemak yang ada dan mungkin akan menurunkan berat badan.
  1. Umur & faktor lain
BMR seorang anak umumnya lebih tinggi daripada orang dewasa, krn anak memerlukan lebih banyak energi selama masa pertumbuhan. Wanita hamil & menyusui juga memiliki BMR yang lebih tinggi. Demam meningkatkan BMR. Orang yg berotot memiliki BMR lebih tinggi daripada orang yg gemuk



Ø  Ada beberapa metode yang digunakan untuk menentukan energi untuk BMR, yaitu:

1.      Harris dan Benedict (1919): untuk anak dan dewasa
Wanita             : BMR = 655 + 9,6 B + 1.8 T -  4.7 U
Pria                  : BMR = 66 + 13.7 B + 5.0 T – 6.8 U
U = umur (tahun)     B= berat badan (kg)                   T= Tingga badan (cm)

2.      Individu dengan berat badan dan tinggi badan normal
Wanita             : BB (kg) x 0,95 kkal x T (jam)
Pria                  : BB (kg) x 1.00 kkal x T (jam)
                        BB = berat badan        T = waktu/jam

3.      Cara sederhana/cepat:
Wanita             : BMR = 25 kkal x W (kg)
Pria                 : BMR = 30 kkal x W (kg)
                 W = berat badan

4.      Cara FAO/WHO:
Tabel 1. Cara FAO/WHO (1985); sesuai umur dan jenis kelamin

Kelompok umur (tahun)

BMR (kkal/hari)
Laki-laki
Perempuan
0 – 3
3 – 10
10 – 18
18 – 30
30 – 60
> 60
60,9 W*) – 54
22,7 W + 495
17,5 W + 651
15,3 W + 679
11,6 W + 879
13,5 W + 487
61,0 W – 51
22,5 W + 499
12,2 W + 746
14,7 W + 496
8,7 W + 829
10,5 W+ 596
W = berat badan (kg)

5.      Menentukan Energi untuk Aktivitas Fisik

Setiap aktifitas fisik mutlak memerlukan. Jumlah energi untuk aktivitas sangat tergantung dari intensitas atau berat ringan suatu pekerjaan. Semakain berat suatu pekerjaan, maka jumlah energi yang diperlukan semakin banyak. Energi untuk aktivitas dapat dihitung dengan mengalikan faktor koreksi sesuai tingkat aktivitas (tabel 2) dengan energi BMR.

Tabel 2. Perkiraan kebutuhan energi  menurut aktivitas (dalam kkal x energi BMR)
 Aktivitas
Laki-laki
Perempuan
Sangat ringan
Ringan
Sedang
Berat
1.30
1.65
1.75
2.10
1.30
1.55
1.70
2.00

Tabel 3
Penggolongan Jenis Aktivitas

Ringan
Sedang
Berat
·   Duduk
·   Duduk, gerak tubuh & lengan (mis: mengetik)
·   (Duduk, gerak tubuh & kaki (mis: menyetir)
·   Berdiri, kerja ringan pada mesin;
·   Menulis, menjahit, mengecat.
·   Kerja kantor, toko, rumah tangga (dengan alat Bantu), mengajar
·  Memutar baut; Memompa;
·  Menggergaji; Mendngkrak;
·  Menempa besi; menyetrika
·  Mengepel
·  Berdiri, kerja pada mesin
·  Jalan, mengangkat/ mendorong beban sedang
·  Menyekop
·  Pelajar, kebanyakan petani, memancing, tentara (tdk latihan/perang).
·  Rumah tangga (tanpa alat Bantu)
·   Mendorong kereta bermuatan
·   Mengangkat beban
·   Mencangkul
·   Kerja tambang & baja
·   Memotong kayu di hutan
·   Semua pekerjaan yang banyak menggunakan otot & gerakan
·   Pandai besi, menebang pohon, penarik becak/gerobak, kuli bangunan,
·   Penari, atlet, tentara aktif







TABEL : FAKTOR AKTIVITAS DAN FAKTOR TRAUMA ATAU STRESS UNTUK MENETAPKAN KEBUTUHAN ENERGI ORANG SAKIT
No
Aktivitas
Faktor
No
Jenis Trauma/Stress
Faktor
1
Istirahat di tempat tidur
1,2
1
Tidak ada stres, pasien dalam keadaan gizi baik
1,3
2
Tidak terikat di tempat tidur
1,3
2
Stres ringan; peradangan saluran cerna, kanker, bedah efektif, trauma kerangka moderat
1,4



3
Stres sedang: sepsis, bedah tulang, luka bakar, trauma kerangka mayor
1,5



4
Stres berat: trauma multiple, sepsis, dan bedah multisistem.
1,6



5
Stres sangat berat: luka kepala berat, sindroma penyakit pernafasan akut, luka bakar dan sepsis
1,7



6
Luka bakar sangat berat
2,1

Rumus yang digunakan:
Kebutuhan Energi = BMR ideal x faktor aktivitas x faktor trauma/stres.

6.      Specific Dynamic Action (SDA)
SDA adalah jumlah energi yang digunakan untuk pencernaan, transportasi  dan penyerapan atau metabolisme makanan atau zat gizi oleh tubuh. SDA setiap zat gizi berbeda-beda, antara protein, lemak dan karbohidrat. Makanan orang Indonesia kebanyakan merupakan sumber karbohidrat, berbeda dengan makanan orang barat yang lebih banyak mengandung sumber lemak atau protein. SDA makanan campuran seperti orang Indonesia rata-rata 10 % dari kalori BMR + aktivitas.

Contoh:
Seorang wanita berumur 30 tahun dengan berat badan 52 kg dan tinggi badan 158 cm dengan aktivitas ringan. Tentukan kebutuhan energi dalam sehari wanita tersebut.

  1. Kebutuhan energi untuk BMR

a.       Harris Benedict:
BMR = 655 + (9.6 x BB) + 1.8 x TB) – (4.7 x Umur)
          = 655 + (9,6 52) + (1,8 x 158) – (4,7 x 30)
          = 1297,6 kkal (dibulatkan 1298 kkal)

b.      Cara cepat:
BMR = 25 kkal x kg BB
          = 25 x 52
          = 1300 kkal

c.       Rumus FAO/WHO:
BMR = 14,7 x 52 + 496 kkal
          = 1260,4 kkal (dibulatkan 1260 kkal).

d.      Energi untuk aktivitas
= 1.55 kkal x BMR
= 1.55 x  1298 (BMR cara Harris and Benedit)
= 2012 kkal

e.       Energi SDA
= 10% (BMR + aktivitas)
= 10% (1298 + 2012)
= 331 kkal

            Jadi total kebutuhan energi dalam sehari sebanyak 1298 + 2012 + 331 = 3641 kkal
l  Contoh kasus:
Laki-laki umur 40 tahun dengan tinggi badan 165 cm dan berat badan 50 kg dirawat dengan demam karena hepatitis (ringan). Ia harus istirahat di tempat tidur. Perhitungan kebutuhan energinya adalanya: berat badan ideal adalah 65 kg. faktor aktivitas = 1,2; faktor stres = 1,4 (stres ringan). Hitung kebutuhan energi total.



BB (kg)
TB (cm)2
 


1.      IMT =                    



50
1.652
 


= 18.36

2.      BMR (cara cepat) = 30 kkal x BB (kg)
= 30 kkal x 50 = 1500 kkal
3.      BB ideal = (TB (cm) – 100) x 1 kg
         = 165 – 100 = 65 kg
4.      BMR ideal = 30 kkal x BB ideal
= 30 kkal x 65 = 1950 kkal
5.      Kebutuhan energi total = BMR x faktor aktivitas x faktor trauma/stress
       = 1950 x 1.2 x 1.4
       = 3276 kkal.




0 komentar:

Copyright 2009 RYRI LUMOET. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates