RSS

KESEHATAN GIGI


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rajin menyikat gigi ternyata tidak menjamin kita bebas dari karang gigi atau calculus. Anatomi gigi , jaringan penyangga gigi dan lingkungan dalam mulut sangat mempengaruhi terbentuknya karang gigi.
Perkembangan gigi manusia dimulai sejak fetus. Nutrisi yang baik dan sehat saat masa kehamilan sangat penting bagi perkembangan gigi. Ibu hamil juga harus berhati-hati bahkan menghindari beberapa hal yang berpengaruh negatif pada perkembangan gigi fetus misalnya obat tetrasiklin .
Gigi merupakan salah satu anggota tubuh yang bisa mempengaruhi kesehatan di bagian tubuh yang lain, hakikatnya gangguan pada gigi juga bisa mempengaruhi kesehatan anggota tubuh yang lain, hal ini disebut dengan FOKAL INFEKSI, infeksi ini pencetus bakterimia, jadi hati-hatilah dan rawatlah kesehatan gigi anda selalu.



BAB II
PEMBAHASAN

Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yang mempunyai lima peranan yang sangat penting iaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi estatika,fungsi kejiwaan, fungsi identifikasi (forensik). Setiap gigi terdiri daripada tiga bagian iaitu mahkota gigi ( corona dentis), leher gigi ( cervix ), akar gigi ( radix).
Gigi merupakan anggota tubuh manusia yang paling kuat, bila seseorang meninggal cukup lama maka organ yang tersisa selain rambut adalah gigi. Gigi terdiri dari. Mahkota gigi : Disebut juga enamel atau email Didalam enamel terdapat : Dentin, dentin adalah tulang gigi, terdapat saraf sensoris yang bisa menghantarkan rangsangan ke pulpa., pada (3) pulpa terdapat : Ruang pulpa yang terisi pembuluh darah , jaringan limphe dan saraf gigi. Gigi tertanam didalam ginggiva atau gusi dan tulang alveolaris atau tulang rahang Gigi permanen berjumlah 32, sedangkan gigi sulung berjumlah 10.
Pada perkembangan gigi, ada 4 tahap perkembangan gigi yang perlu diketahui:
1. Tahap pertama perkembangan gigi yaitu dimulai sejak fetus berumur 6 minggu. Saat inilah akan terbentuk substansi dasar struktur gigi
2. Kemudian, jaringan keras yang mengelilingi gigi akan terbentuk saat masa kehamilan sekitar umur 3-4 bulan
3. Setelah bayi lahir, tahap selanjutnya akan terjadi saat gigi dalam bentuk sebenarnya akan muncul pada gusi.
4. Akhirnya gigi susu / decidui akan “hilang” dan digantikan oleh gigi permanen.
Gigi bayi/gigi susu sangat bervariasi kemunculannya (erupsi) bagi masing-masing anak, umumnya dalam rentang waktu 4 bulan- 12 bulan.
Gigi rahang atas dengan jenis yang gigi yang sama biasanya akan erupsi satu atau dua bulan setelah erupsi gigi rahang bawah. Jumlah semua gigi susu adalah 20 buah. Biasanya setelah erupsi gigi yang pertama, akan diikuti erupsi gigi-gigi yang lain pada tiap bulannya. Adalah normal jika keadaan gigi gigi susu tersebut tampak renggang (tidak rapat antara gigi satu dengan yang lain).
A. Struktur Anatomi

Adapun bagian-bagian gigi:
Tooth Anatomy
1. Enamel/email gigi : Lapisan terkeras, berwarna putih, berada di bagian luar gigi yang membentuk mahkota gigi atau Jaringan keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari mahkota gigi.
2. Anatomical Crown/ mahkota gigi
3. Gingiva (gums) /gusi
4. Pulp Chamber/ruang pulpa
5. Neck/leher gigi
6. Dentin
7. Alveolar Bone (jawbone) /tulang alveolar
8. Root Canal/saluran akar
9. Cementum
10. Periodontal Ligament/ligamen periodontal
Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikal yaitu lubang yang terdapat di ujung akar gigi yang merupakan jalan masuk persyarafan dan pembuluh darah pada gigi.
B. Fisiologis Gigi
Setiap gigi mempunyai jaringan gigi yang terdiri dari:
1. Email :
• Jaringan keras yang mengalami kalsifikasi yang menutupi dentin dari mahkota gigi.
• Berasal dari jaringan ektodermal
• Berfungsi sebagai menahan daya kunyah/abrasi
• Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 99% sebagai prismata dan zat organic lebih kurang 1 % sebagai substantia pelekat.
2. Dentin:
• Jaringan yang berasal dari mesenchym
• Merupakan jaringan ikat yang mengalami kalsifikasi dan jaringan yang terbesar dari gigi
• Terdiri dari zat anorganik lebih kurang 70% dan zat organic lebih kurang 30% pada canaliculi dentin yang didalamnya terdapat Tomes Fiber .
3. Pulpa:
• Jaringan yang berasal dari mesenchym
• Pada ronga pulpa bias ditemui saraf, pembuluh darah, pem lymphe dan jaringan ikat ( jarang)
• Fungsi : formatif ( member bentuk), nurtisi, sensoris, dan defensif
Pada ujung akar gigi terdapat foramen apikal yaitu lubang yang terdapat di ujung
akar gigi yang merupakan jalan masuk persyarafan dan pembuluh darah pada gigi. Sedangkan bagian-bagian jaringan pendukung gigi adalah sebagai berikut:
1. Ligamentum periodontal:
 Mempunyai dua fugsi yaitu sebagai:
• Sumber nutrisi ( membekalkan nutrisi kepada cementum, tulang dan gingival) dan sensori ( dipersarafi oleh serabut saraf sensori yang berfungsi untuk menghantarkan stimulus sentuhan, tekanan, dan nyeri).
• Fungsi fisikal:
 Sarung untuk melindungi pembuluh darah, serabut saraf daripada luka yang di sebabkan oleh tekanan mekanikal.
 Sebagai pelekatan gigi kepada tulang
 Mempertahankan tisu gingival
 Sebagai penyerap tekanan
2. Alveolar Processus:
 Adalah bahagian daripada mandibular dan maxilla
 Berfungsi sebagai pembentuk dan penyokong “tooth sockets’
3. Cementum:
 Jaringan tulang dimana jaringan intercellulernya alami kalsifikasi meliputi bagian akar gigi.
 Fungsi : melekatkan gigi pada periodontal
 Merupakan cellular atau acellular
C. Hal-hal yang Berhubungan dengan Kesehatan Gigi
Gigi di dalam mulut bertumpu pada jaringan penyangga gigi yaitu jaringan periodontal yang terdiri dari: gingival, ligamentum periodontal, sementum, dan tulang alveolar. Gingival, lebih dikenal dengan gusi adalah mukosa di dalam mulut yang menutupi tulang alveolar dan menyelimuti leher gigi. Secara anatomi terbagi atas:
1. Unattached gingival atau marginal gingival yang merupakan tepi akhir atau batas dari gingival yang mengelilingi gigi seperti kerah baju.
2. Attached gingival yang melekat pada tulang alveolar gigi.
3. Interdental gingival yang mengisi daerah pertemuan 2 gigi yang bersebelahan, di bawah titik kontak pertemuan antara dua gigi tersebut.
Di antara marginal gingival dan gigi terdapat ruang sempit di sekeliling gigi yang disebut sulcus gingival. Kedalaman dari sulcus gingival dibatasi oleh attached gingival yang berukuran normal rata-rata 1,8 mm.Apabila kedalaman dari sulcus gingival melebihi batas normal maka sudah dikategorikan sebagai poket periodontal yang merupakan tanda klinis dari penyakit jaringan periodontal. Plak yang berada didalam sulcus gingival ini yang sulit dijangkau dan dibersihkan dengan sikat gigi, bahkan oleh seorang dokter gigi. Plak adalah lapisan tipis,tidak berwarna yang melekat pada permukaan gigi dan terbentuk dari tiga elemen, yaitu elemen seluler yang 70-80 % adalah bakteri, elemen elektrolit dari cairan sulcus dan saliva, kemudian elemen organik dari sisa sisa makanan dalam mulut.
Plak yang berakumulasi di dalam mulut akan mengalami mineralisasi membentuk karang gigi. Karang gigi tidak secara langsung menjadi penyebab penyakit jaringan periodontal gigi, tetapi menjadi media untuk bakteri yang menimbulkan peradangan, yang memicu terjadinya penyakit periodontal. Apabila tidak segera diatasi, akan terjadi kerusakan jaringan penyangga gigi yang lebih dalam yaitu kerusakan tulang alveolar yang menyangga gigi. Gigi menjadi goyang dan berisiko pencabutan gigi. Karang gigi hanya bisa dibersihkan dengan scaling oleh dokter gigi.
Scaling adalah salah satu perawatan gigi dan mulut yang bertujuan utama untuk membersihkan karang gigi. Peralatan yang biasa dipakai pada saat melakukan scaling adalah hands instruments scaler atau manual scaler, dan ultrasonic scaler. Manual scaler mempunyai beberapa jenis yang bentuknya disesuaikan dengan anatomi gigi dan letak kalkulus di gigi.
Untuk kalkulus supragingival yaitu kalkulus yang terletak diatas marginal gingival digunakan sickle scaler, sedangkan untuk kalkulus subgingiva yang terletak di dalam sulcus dan poket gingival digunakan scaler hoe, chisel, atau files. Peralatan ultrasonic scaler merupakan satu perangkat scaler yang terdiri dari handpiece scaler dan tip scaler. Tip scaler dapat diganti sesuai dengan kebutuhan. Ujung dari tip scaler pada saat dioperasikan akan bergetar dengan frekuensi yang cepat dan halus yang akan menghancurkan karang gigi tanpa merusak permukaan gigi, karena permukaan tip scaler yang halus.Kemudian dikombinasikan dengan keluarnya air dari ujung tip yang berfungsi untuk mengirigasi, membersihkan debris dan mendinginkan area yang dibersihkan.
 Prosedur Scaling
Sebelum dilakukan scaling, biasanya akan dilakukan pemeriksaan gigi secara menyeluruh. Dokter gigi akan memeriksa keadaan pasien ekstra dan intra-oral. Secara ekstra-oral akan dilihat apakah ada pembengkakan kelenjar limfe di kepala dan leher sebagai tanda adanya penyebaran infeksi dan anamnesis. Kemudian pemeriksaan intra-oral untuk melihat keadaan dalam mulut pasien. Selain melihat keadaan giginya, dilihat juga keadaan jaringan lunak lainnya, seperti gingival, palatum dan lidah, karena beberapa penyakit sistemik memberikan gambaran yang khas dalam mulut, contohnya diabetes, herpes, dan leukemia.
Setelah semua pemeriksaan dilakukan, pasien baru akan dilakukan scaling. Biasanya prosedur scaling, mengkombinasikan antara manual dan ultrasonic scaler, dan diawali dengan ultrasonic scaler untuk membuang kalkulus yang keras dan melekat erat pada permukaan gigi. Kalkulus yang berada di dalam subgingiva juga dapat dibersihkan dengan menggunakan tip yang kecil dan tipis agar bisa masuk kedalam poket dan sulcus gingival.Manual scaler dipakai untuk membuang sisa-sisa karang gigi pada permukaan gigi yang lebih sensitif dan tidak bisa menggunakan ultrasonic scaler.Pada pasien dengan kalkulus yang dalam dan gingivitis, kontak minimal dengan gusi akan menimbulkan pendarahan dan menimbulkan rasa sakit, biasanya akan dilakukan anestesi lokal oleh dokter gigi.
Setelah scaling, dilakukan root planning dengan pemolesan atau polishing. Prosedurnya sederhana, gigi akan diolesi dengan pumice, yang berbentuk pasta tapi kasar seperti berpasir. Kemudian gigi akan di sikat dengan bur brush pada permukaan yang di-scaling untuk membuang sisa karang gigi, menghaluskan permukaan gigi dan menimbulkan sensasi segar dalam mulut pasien, sehingga mulut terasa bersih dan segar. Diharapkan dengan permukaan gigi yang halus, mempersulit terakumulasinya kembali plak dan bakteri, terbentuk perlekatan gingival baru yang lebih baik dan berkurangnya kedalaman poket gingival yang menjadi media bakteri.
Biasanya sesudah dibersihkan, gigi terasa lebih sensitif. Hal ini adalah wajar, terutama bila sebelumnya sudah mempunyai masalah gigi sensitif. Karena permukaan dentin yang terbuka, sebelumnya tertutup oleh calculus yang menghalangi gigi dari iritasi eksternal tapi setelah dibersihkan permukaan dentin terbuka kembali dan menimbulkan rasa lebih sensitive.Hal ini bisa diatasi dengan melakukan topical fluoridasi, perawatan desensitisasi oleh dokter gigi dan perawatan di rumah, menggunakan pasta gigi khusus untuk gigi sensitif. Penggunaan obat kumur yang mengandung chlorhexidine sebagai antimicrobial dan antibiotik oral juga terkadang dibutuhkan untuk beberapa kasus terutama untuk pasien berpenyakit sistemik dan pasien pasca-operasi jantung yang berisiko tinggi terinfeksi endocarditis bacterialis.
Penyakit periodontal dalam mulut seperti gingivitis dan periodontitis, berproses secara lambat, tidak menimbulkan rasa sakit, dan progresif. Sehingga tanpa kita sadari proses tersebut terjadi didalam rongga mulut. Scaling dengan rutin adalah cara yang paling efektif untuk mencegah penyakit periodontal.


BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gigi adalah salah satu aksesoris dalam mulut yang mempunyai lima peranan yang sangat penting iaitu sebagai fungsi mengunyah, fungsi fonasi, fungsi estatika,fungsi kejiwaan, fungsi identifikasi (forensik).
Struktur anatomi gigi terdiri dari : Enamel/email gigi,Anatomical Crown/ mahkota gigi, Gingiva (gums) /gusi, Pulp Chamber/ruang pulpa, Neck/leher gigi, Dentin, Alveolar Bone (jawbone) /tulang alveolar, Root Canal/saluran akar, Cementum, Periodontal Ligament/ligamen periodontal. Dari struktur tersebut, masing-masing bagian mempunyai fungsi yang berbeda-beda untuk membentuk gigi menjadi kuat dan sehat.

B. Saran
 Biasakan menggosok 3 kali sehari untuk menjaga kesehatan gigi.
 Segera priksakan gigi jika terjadi kerusakan yang serius pada gigi, karena pada gigi terdapat saraf-saraf yang langsung berhubungan dengan fungsi kerja otak.



DAFTAR PUSTAKA

Ganong & Guyton, ANATOMI & FISIOLOGI. EGC:1996.
GenAsyik, KESEHATAN GIGI. genAsyik.co.id
Wikipedia, ANATOMI GIGI.

0 komentar:

Copyright 2009 RYRI LUMOET. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates