RSS

TERAPI HUMOR PADA ANAK



PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Hospitalisasi merupakan suatu proses yang karena suatu alasan berencana atau darurat, mengharuskan anak untuk tinggal di rumah sakit, selain untuk menyembuhkan jika mungkin atau memperbaiki status fisik dan mental sehingga anak dapat mengatasi keterbatasannya dengan  menjalani terapi dan perawatan sampai pemulangannya kembali ke rumah (Sacharin, 1996). Pada saat anak dirawat di rumah sakit, akan mengalami dua respon perilaku yaitu respon perilaku adaptif dan respon perilaku maladaptif. Respon perilaku adaptif merupakan suatu respon menerima terhadap tindakan perawatan yang diberikan, sedangkan respon perilaku maladaptif merupakan respon menolak terhadap tindakan perawatan, yang sering ditandai dengan ketakutan, kecemasan, nyeri, sedih dan juga beberapa perubahan perilaku seperti menjerit keras, menangis, dan menendang. Oleh karena itu seorang anak memerlukan perhatian yang khusus dan pemecahannya agar anak dapat menunjukkan perilaku adaptif. Anak membutuhkan beberapa persiapan menjelang prosedur tindakan (Wong, 2003). Salah satu bentuknya bisa menggunakan terapi humor yang diperlukan agar ketegangan dan kecemasan anak berkurang yang akhirnya akan menunjukkan respon adaptif.

Di Rumah Sakit anak usia prasekolah menunjukkan respon perilaku maladaptif dengan menangis keras, menendang, memukul, sering bertanya, tidak komunikatif, menolak orang asing (petugas), tidak aktif, tidak tertarik pada lingkungan, atau regresif selama perawatan di rumah sakit. Anak yang menunjukkan respon perilaku maladaptif selama perawatan di rumah sakit terkadang membuat perawat melakukan tindakan dengan memaksa sehingga menimbulkan trauma pada anak karena anak merasa nyeri dan tindakan menjadi kurang efektif.

Tindakan maladaptif akan memperburuk status imunitas pasien anak, yang akibatnya memperlambat proses penyembuhan dan meningkatkan jumlah hari perawatan (Nursalam, 2005). Pada anak dengan stress tinggi akan terjadi peningkatan hormon adrenal dan kortisol yang dapat melemahkan sistem imun (Guyton, 1990). Melemahnya sistem imun akan berakibat pada penghambatan proses penyembuhan. Hal tersebut menyebabkan perawatan lebih lama dan bahkan akan mempercepat terjadinya komplikasi-komplikasi selama perawatan (Nursalam, 2005). Semakin muda usia anak semakin mudah ia mengalami dampak psikologis yang merugikan untuk perkembangan anak usia prasekolah, disamping itu juga dapat menimbulkan kecemasan yang berlebihan sehingga menimbulkan berbagai tingkah laku maladaptif yang dapat mengganggu proses perawatan selama dirumah sakit sehingga keakuratan hasil tidak bisa didapat. Hal ini diakibatkan karena anak dengan usia prasekolah belum memiliki pemahaman yang sepadan, belum dapat berkomunikasi dengan tepat, dan belum banyak pengalaman sosial yang dimiliki oleh anak-anak dengan usia sekolah.

Humor merupakan suatu instrumen sosial yang menyediakan suatu cara yang efektif untuk mengurangi kesusahan psikologis (seperti: cemas, stress, sedih), meningkatkan kesehatan mental, meningkatkan kreativitas dan kepribadian serta meningkatkan hubungan, humor juga melindungi hubungan sosial ketika berkomunikasi informasi negatif (Kurniawan, 2009), selain itu juga dapat meningkatkan peredaran darah, mencegah penyakit dan memelihara kesehatan (Snyder, 1992). Humor dapat menghasilkan tertawa yang dapat merangsang pengeluaran endorphine dan serotonin, yaitu sejenis morfin alami tubuh dan juga metanonin. Ketiga zat ini merupakan zat yang sangat bermanfaat bagi otak. Kalau tubuh dirangsang untuk mengeluarkan zat-zat ini anak akan merasa lebih tenang, bahkan berperan sangat penting bagi peningkatan daya tahan tubuh. Dan juga mampu menghilangkan stress, rasa cemas, bingung, sedih, dan gelisah. Penelitian lain menurut Lee Berk dan dari Loma Linda University School of Medicine di California mendeteksi terjadinya penurunan secara nyata hormon stres (yaitu hormon yang dilepaskan tubuh pada waktu seseorang mengalami stres) seperti kortisol dan adrenalin, setelah peserta menonton film lucu sehingga pikiranpun akan menjadi lebih tenang dan bahagia (Kurniawan, 2009). Banyak cara yang digunakan dalam melaksanakan terapi humor yaitu seperti menonton film kartun, parodi, lawakan, buku yang bersifat humor, boneka dengan cerita lucu, hingga film komedi (Snyder, 1992). Diharapkan setelah dilakukan terapi humor dapat menimbulkan respon yang menyenangkan sehingga dapat menurunkan respon perilaku maladaptif pada anak usia prasekolah. 
 
KONSEP TERAPI HUMOR

A.    Definisi Humor
            Humor didefinisikan sesuatu yang bersifat menimbulkan atau menyebabkan pendengarnya (maupun pembawanya) merasa tergelitik perasaannya, merasa lucu, sehingga terdorong untuk tertawa. Dengan humor (tertawa) alami, bebas, lepas maka terjadi proses biologis dan psikologis positif. Dalam banyak kasus humor mengurangi emosi negatif, membuat orang senang, dan ketawa sehingga dapat membantu mengatasi rasa sakit menguatkan kekebalan, humor bisa memicu pelepasan hormon endorphin. Pelepasan tegangan emosional dengan bantuan humor membantu meningkatkan tingkat kenyamanan.

B.     Manfaat Humor dan Tertawa
            Respon fisiologis/hasil akhir dari dari humor adalah tertawa. Tertawa mempunyai dampak psikologis tehadap tubuh antara lain:
a.                   Mengurangi stress
b.         Meningkatkan kekebalan
c..        Mencegah penyakit
d.         Menurunkan tekanan darah tinggi.

C.    Macam Terapi humor
            Tingkat humor antara individu satu dengan yang lain berbeda, perbedaan ini dikarenakan keunikan dari persepsi masing-masing individu. Karakteristik umum yang mungkin dapat menimbulkan respon humor,  antara lain :

a.      Keanehan (incongruity)
            Ketika stimulus menerima suatu keadaan. Maka keanehan ini akan menjadi sebuah reseptor humor. Pengalaman yang aneh ini membuat respon yang lucu dan menggelikan.

b.      Sesuatu yang tidak terduga (The unexpected future)
            Sesuatu yang mengejutkan dapat menimbulkan respon humor ketika kenyataan yang diharapkan digantikan oleh sesuatu  yang tidak diinginkan. Kejadian yang tidak diharapkan atau diduga dapat menimbulkan respon humor dan biasanya dijadikan bahan sebuah lelucon atau guyonan.

c.       Kejutan (being starled)
            Sesuatu yang mengejutkan dapat menimbulkan respon humor. Stimulasi ini diterima dengan cepat tetapi tidak dirasakan sebagai ancaman.
d.      Heran serta menyenangkan
            Terapi yang dapat membuat respon humor salah satunya adalah pemberian sesuatu yang mengagetkan/mengherankan dan menyenangkan. Ketika sedikit heran atau tertipu, pengalaman akan menghasilkan perasaan menyenangkan.
            Terapi akan merangsang reaksi seseorang. Reaksi tersebut adalah kognitif (kelucuan), emosional (kesenangan), fisiologis (tertawa) atau kombinasi dari semua ekspresi (Sultanoff, 1998). Tertawa ini terjadi apabila kita menerima rangsangan yang menyenangkan. Tertawa bisa meningkatkan jumlah sel-sel yang bertugas melawan infeksi yang disebut sel T yaitu protein yang bertugas melawan penyakit yang disebut β interferon dan sel B yang berfungsi memproduksi antibody penghancur penyakit. Tertawa atau humor juga meningkatkan kerja system pernapasan, penggunaan oksigen, dan detak jantung. Membantu menstimulasi peredaran darah, membawa cairan limfatik sehat menuju sel-sel tubuh yang berpenyakit dan bisa menurunkan tekanan darah.

D.      Media yang Digunakan untuk Terapi Humor
            Terapi humor dapat diberikan dalam bentuk berbagai media VCD (video lucu/lawak), majalah, televise atau tidak menggunakan peralatan sama sama sekali, yaitu dengan saling berbagi cerita lucu dengan orang lain.

STRUMA



A.           KONSEP DASAR

I.       DEFINISI

Struma adalah pembesaran tiroid menyeluruh atau sebagian (Martin Van Plante, 2002).
Apabila ada pemeriksaan kelenjar tiroid teraba suatu nodul maka pembesaran ini disebut struma nodosa. Sedangkan struma nodusa tanpa disertai tanda-tanda hipertiroidisme disebut struma nodosa non toksik (Sri Hartini KS Kariadi , 1996).
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme. (Sri Hartini, FKUI, 1987).

II.           ANATOMI KELENJAR TYROID

Kelenjar tyroid mempunyai dua lobus, struktur yang kaya vaskularisasi, lobus terletak di sebelah lateral trakea tepat dibawah laring dan dihubungkan dengan jembatan jaringan tiroid, yang disebut isthmus, yang terlentang pada permukaan anterior trakea. Secara mikroskopik, tiroid terutama terdiri atas folikel steroid, yang masing – masing menyimpan materi koloid dibagian pusatnya. Folikel memproduksi, menyimpan dan mensekresi kedua hormon utama T3 (triodotironin) dan T4 (tiroksin). Jika kelenjar secara aktif mengandung folikel yang besar, yang masing – masing mempunyai jumlah koloid yang disimpan dalam jumlah besar sel – selnya, sel – sel parafolikular mensekresi hormon kalsitonin. Hormon ini dan dua hormon lainnya mempengaruhi metabolisme kalsium. Hormon – hormon ini akan dibicarakan kemudian.



III.        ETIOLOGI

Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain :
1.          Defisiensi iodium
Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di daerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya daerah pegunungan.
2.          Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
3.          Penghambatan sintesa hormon oleh zat kimia (seperti substansi dalam kol, lobak, kacang kedelai).
4.          Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya : thiocarbamide, sulfonylurea dan litium).

IV.  GEJALA KLINIS

-    Pasien mengeluh adanya benjolan pada leher bagian depan bawah.
-    Dapat menyebabkan penekanan pada trakea (sesak nafas) dan esofagus (disfagia).
-    Keganasan tiroid yang infiltrasi dan rekurens menyebabkan terjadinya suara parau.
-    Tidak disertai rasa nyeri kecuali bila timbul perdarahan didalam nodul.
-    Dapat mengalami stres yang berat baik emorional maupun fisik.

V.     PEMERIKSAAN DAN DIAGNOSA

1.       Pemeriksaan Sidik Tiroid.
Digunakan untuk membedakan 3 bentuk nodul yaitu nodul dingin, nodul panas, nodul hangat. Dalam pemeriksaan ini tidak dapat membedakan apakah nodul itu ganas atau jinak.
2.       Pemeriksaan Ultrasonografi (USG).
Digunakan untuk membedakan antara yang padat, cair, dan beberapa bentuk kelainan, tetapi belum dapat membedakan dengan pasti apakah suatu nodul galak atau nodul jinak.
3.       Biopsi Aspirasi Jarum Halus.
Digunakan pada keadaan yang mencurigakan atau keganasan.
4.       Termografi.
Termografi adalah suatu metode pemeriksaan bedasarkan pengukuran suhu bulit  pada suatu tempat dengan pengunaan alat Dynamic thermography.
5.       Pertanda Tumor (Tumor Marker).
Pada pemeriksaan ini yang diukur adalah peninggian tiroglobulin (
Tg) serum (normal Tg serum, 1,5 – 30 ng / ml.)
6.       x-foto leher AP/lat : untuk mengetahui adanya kalsifikasi pada struma (kemungkinan keganasan tiroid), penyempitan atau pendorongan trakea oleh struma yang besar.
7.       x-foto trakea AP/lat : untuk mengetahui adanya bagian yang retrosternal, juga melihat adanya coin lession dalam paru pada keganasan tiroid.

VI.  PELAKSANAAN

1.       Strumektomi
2.       L – tiroksin selama 4 – 5 bulan.
3.       Biopsi aspirasi jarum halus.
(Sri Hartini KS Kriadi, 1996)


MANAJEMEN LAKTASI PADA IBU POST PARTUM



A.  ASI Esklusif
            ASI esklusif adalah pemberia ASI saja sejak bayi dilahirkan sampai sekitar usia 4-6 bulan. Selama itu bayi tidak diharapkan mendapatkan tambahan cairan lain seperti susu formula, air jeruk, ait teh, madu, air putih. Pada pemberian ASI esklusif bayi juga tidak diberikan makanan tambahan seperti pisang, biskuit, bubur susu, bubur nasi, tim dan sebagainya. ASI esklusif diharapkan dapat diberikan sekurang-kurangnya selama empat bulan dan kalau memungkinkan sampai enam bulan. Pemberian ASI secara benar akan dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai usia enam bulan tanpa makanan pendamping. Di atas usia enam bulan bayi ememrlukan makanan tambahan tetapi pemberian ASI dapat dilanjutkan sampai ia berumur dua bulan.
      Bayi diberikan ASI pada kebutuhannya atau setiap  2 sampai 3 jam. Makin sering bayi menghisap makin banyak ASI yang dihasilkan. Menghisap menyebabkan kelenjar pituitari melepaskan dua hormone yaitu oksitosin dan prolaktin. Oksitosin menyebabkan kontraksi di dalam payudara ya ng menyemburkan ASI keluar untuk mempermudah bayi. Prolaktin merangsang sel-sel untuk membentuk susu. Makin sering bayi menghisap, makin banyak prolaktin yang dibentuk.

B.  Manfaat dan Keunggulan ASI
Komposisi ASI yang dihasilkan oleh ibu mengandung protein 0,9 %, lemak 3,8 %, laktosa 7,0 %. Komposisi tersebut sesuai dengan kebutuhan bayi pada keadaan masing-masing yaitu ASI dari ibu yang melahirkan bayi premature sesuai dengan kebutuhan bayi premature dan juga sebaliknya ASI dari ibu yang melahirkan bayi cukup bulan sesuai dengan kebutuhan bayi cukup bulan tersebut.
Dapat dijelaskan bahwa selain untuk bayi, ASI juga dapat memberikan manfaat bagi ibu, keluarga dan Negara. ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi karena ASI mudah dicerna, praktis, berada dalam suhu optimal, mengandung antibodi, dapat mempererat ikatan ibu dan anak, dapat mempercepat pemulihan rahim ibu.
1)        Manfaat ASI bagi Bayi
a.       Nutrisi ( zat gizi ) yang sesuai untuk bayi
1.      Lemak
Sumber kalori utama dalam ASI adalah lemak. Terdapat sekitar 50 % kalori ASI berasal dari lemak. Kadar lemak dalam ASI antara 3,5 – 4,5 %. Walaupun kadar lemak dalam ASI tinggi, tetapi mudah diserap oleh bayi karena trigliserida dalam ASI lebih dulu dipecah menjadi asam lemak dan gliserol oleh enzim lipase dalam ASI.
2.      Karbohidrat
Karbohidrat utama dalam ASI adalah laktosa. Manfaat lain dari laktosa yaitu memperinggi absorbsi kalsium dan merangsang pertumbuhan laktobasilus bifidus.
3.      Protein
Kadar protein dalam ASI adalah sekitar 0,9 %.Protein dalam susu adalah kasein dan whey. Whey lebih mudah dicerna daripada kasein ( protein utama dalam susu sapi ). Kecuali mudah dicerna, dalam ASI terdapat dua macam asam amino yang tidak terdapat dalam susu sapi yaitu sistin dan taurin. Sistin diperlukan untuk pertumbuhan somatic sedangkan taurin untuk pertumbuhan otak.
4.      Garam dan Mineral
Ginjal neonatus belum dapat mengkonsentrasikan air kemih dengan baik sehingga diperlukan susu dengan kadar garam dan mianeral yang rendah, ASI mengandung garam dan mineral lebih rendah disbanding susu sapi.
5.      Vitamin
ASI mengandung vitamin cukup yang diperlukan bayi. Vitamin K yang berfungsi sebagai katalisator pada prosesd pembekuan darah terdapat dalam ASI dengan jumlah yang cukup dan miudah diserap. Dalam ASI juga banyak mengandung vitamin E dan vitamin D.

b.      Mengandung zat protektif
1.      Laktobasilus bifidus
Berfungsi mengubah laktosa menjadi asam laktat dan asam aserta yang mada dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme seperti bakteri E. coli yang sering menjadikan diare pada bayi
2.      Laktoferin
Berfungsi menghambat pertumbuhan kuman tertentu yaitu stafilokokus dan E. coli
3.      Lisozim
4.      Komplemen C3 dan C4
5.      Faktor antistreptokokus
Terdapat dalam ASI untuk melindungi bayi dari infeksi bakteri streptokokus
6.      Antibodi
ASI terutama kolostrum mengandung immunoglobulin yaitu secretory IgA, IgE, IgM, dan IgG. Yang terbanyak adalah secretory  IgA
7.      Imunitas seluler
ASI mengandung sel-sel. Sebagian besar (90%) sel tersebut berupa makrofag yang berfungsi membunuh dan memfagositosis mikroorganisme.
8.      Tidak menimbulkan Alergi
Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan merangsang aktivasi system ini dan dapat menimbulkan alergi. Pada ASI tidak menimbulkan efek ini.

c.       Mempunyai Efek Psikologis yang menguntungkan
Waktu menyusu kulit bayi akan menempel pada kulit ibu. Kontak kulit ini akan dapat mempengaruhi perkembanga nbayi kelak. Interaksi yang timbul waktu menyusui antara ibu dan bayi akan menimbulkan rasa aman bagi bayi. Perasaan aman ini penting untuk menimbulkan dasar kepercayaan pada bayi yaitu dengan dapat mempercayai orang lain ( ibu ) maka akan timbul rasa percaya diri sendiri.

d.      Menyebabkan pertumbuhan yang baik
Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik dan mengurangi kemungkinan obesitas.
e.       Mengurangi kejadian karies dentis
Insiden karies gigi pada bayi yang mendapat susu formula lebih tinggi dari pada bayi yang mendapatkan ASI karena kebiasaan menyusui dengan dot dan botol pada waktu akan tidur akan dapat menyebabkan gigi kontak lama dengan sisa susu formula dan menyebakan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
f.       Mengurangi kejadian maloklusi
Telah terbukti bahwa salah satu penyebab maloklusi rahang adalah kebiasaan lidah yang mendorong ke depan akibat menyusu dengan botol dan dot.

2)        Manfaat ASI bagi Ibu
a.    Aspek Kesehatan Ibu
Isapan bayi pada payudara akan dapat merangsang terbentuknya oksitosin oleh kelenjar hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya perdarahan pasca persalinan. Kejadian karsinoma mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah disbanding ibu yang tidak menyusui.
b.    Aspek Keluarga Berencana
Menyusui secara murni (eksklusif) dapat menjarangkan kehamilan. Hormon yang mempertahankan laktasi bekerja menekan hormone untuk ovulasi sehingga dapat menunda kembalinya kesuburan.
c.    Aspek Psikologis
Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, dan hal tersebut merupakan rasa yang dibutuhkan oleh semua manusia.

3)        Manfaat ASI bagi Keluarga
a.     Aspek Ekonomi
ASI tidak perlu dibeli sehingga dana yang seharusnya untuk membeli susu formula dapat digunakan untuk keperluan yang lain
b.    Aspek psikologi
Kebahagiaan kelurga akan bertambah karena kejiwaan ibu baik dan dapat mendekatkan hubungan bayi dengan keluarga.
c.     Aspek Kemudahan
Menyusui sangat praktis jadi bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja.

C.    Masalah Dalam Menyusui
1.      Putting susu nyeri atau lecet
Penyebabnya adalah kesalahan dalam tekhnik menyusui
Penatalaksaannya :
-         Bayi disusukan terlebih dahulu pada putting yang tidak lecet atau yang lecet lebih sedikit
-         Setelah menyusui, bekas ASI pada putting tidak perlu dibersihkan, diangin-anginkan saja agar kering dengan sendirinya karena bekas ASI berfungsi sebagai pelembut putting dan sekaligus anti infeksi

2.      Payudara Bengkak
Penyebabnya adalah sisa ASI yang terkumpul banyak pada saluran ASI
Penatalksanaannya :
-         Massase payudara
-         ASI diperas sebelum menyusui
-         Kompres dengan air hangat
-         Menyusui lebih sering dan lebih lama
3.      Mastitis
Penyebabnya adalah :
-         Sisa ASI yang menyumbat saluran ASI
-         Putting lecet sehingga mudah masuk kuman
-         BH yang terlalu ketat
-         Kurang gizi dan istirahat, anemia
Penatalaksanaan :
-         Tetap menyusui
-         Kompres dengan air hangat pada payudara
-         Pakailah baju dan BH yang longgar
-         Istirahat cukup dan makan bergizi


D.  Perawatan Ibu Selama Menyusui
1.   Perawatan Payudara
Bagi ibu yang menyusui bayinya perawatan putting susu merupakan suatu hal yang sangat penting. Payudara harus dibersihkan denga teliti setiap hari selama mandi dan sekali lagi ketika hendak menyusui. Hal ini akan mengangkat kolostrum yang kering atau sisa  susu untuk mencegah akumulasi dan masuknya bakteri baik ke putting maupun ke mulut bayi. Salep atau krim khusus dapat digunakan untuk mencegah pecah-pecah pada putting.

2.    Makanan bergizi bagi ibu menyusui
Bagi ibu yang sedang menyusui kebutuhan makanan bergizi dan banyak nutrisi sangat penting untuk membantu kelancaran produksi ASI dan kesehatan ibu. Makanan yang menjadi anjuran untuk dikonsumsi bagi ibu menyusui yaitu :
a)        Makanan pokok : nasi, mie, kentang, ubi
b)        Lauk pauk : telur, daging, ikan, tahu, tempe, kacang-kacangan
c)        Sayuran : sayuran hijau seperti bayam, daun katuk, wortel, buncis, gambas, dll
d)       Buah : dianjurkan buah yang berwarna seperti papaya, jeruk, apel, pir, tomat
e)        Hindari makanan yang mengandung gas seperti kol, lobak, sawi, bunga kol
f)         Sumber makanan yang dapat membantu proses menyusui : beras-berasan, gandum-ganduman, kacang-kacangan dan sayur-sayuran
g)        Dianjurkan konsumsi kalsium dan zat besi

Makanan yang menjadi sumber kalsium yaitu :
-         Susu dan produk susu ( keju dan yougurt )
-         Ikan teri
-         Sarden
-         Biji-bijian
-         Produk kedelai
-         Sayuran hijau
-         Buah kering
Makanan yang menjadi sumber zat besi yaitu :
-         Hati
-         Daging merah
-         Sayuran hijau
-         Wijen
-         Buah
-         Kuning telur
-         Sarden
-         Padi-padian

E.     Perawatan Bayi
1)       Perawatan bayi di rumah
-         Disusui sesering mungkin
-         Jemur pagi antara pukul 07.00 – 07.30 ( 30 menit ) pakaian bayi dibuka kecuali popok dan tutup mata bayi
-         Mandikan bayi 2 kali sehari dengan air hangat
2)       Perawatan tali pusat sebelum puput
-         Menjaga kebersihan tanpa dibungkus kasa
-         Biarkan tetap dalam keadaan kering
-         Bila basah segera keringkan dengan handuk bersih dan tidak diberi obat baik betadin atau alcohol
-         Bila tali pusat basah atau berbau segera periksakan ke dokter
3)    Teknik menyusui
Cara untuk menyusui bayi yaitu :
a)     Sentuhkan putting susu ke bibir bayi
b)     Masukkan putting susu ke mulut bayi
c)     Bila bayi telah tertidur, lepaskan putting susu
d)    Susui dengan payudara kanan dan kiri secara bergantian
e)     Setelah menyusui sendawakan bayi untuk mencegah muntah

4)      Tanda Bahaya Bayi
a)     Bayi tidak mau menyusu
b)     Panas bayi lebih dari 37,5 C
c)     Bayi mengalami kejang-kejang
d)    Tubuh bayi tampak kuning
e)     Tali pusat bayi basah dan berbau
f)      Gerakan tangan dan kaki bayi lemah
g)     Kaki dan tangan bayi teraba dingin
h)     Bayi mengalami sesak napas
Copyright 2009 RYRI LUMOET. All rights reserved.
Free WPThemes presented by Leather luggage, Las Vegas Travel coded by EZwpthemes.
Bloggerized by Miss Dothy | Blogger Templates